Download Aplikasi dan Theme Sony Ericsson G700 ( Link Guarenteed )

0 komentar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA_OVRz702k3kaP1OC9HahCIQJ7DfwGYxQqkhAbvtJcbsfbjfhX_OOc2B-Uzi_q7RmnLshA6P9QYLLgD1HeeeNJUkd-1uYmqveK58Sg9bdM4hISAhLdfnwjHypD9qiq1EhM-K76iZzRpQ/s1600/sony+ericsson+g700.jpg




<+> Themes Sony Ericsson G700 : Klik
<+> Browser Opera Mini 6.1 Sony Ericsson G700 : Klik
<+> Snaptu Sony Ericsson G700 : Klik
<+> Ucweb 7.7 Sony Ericsson G700 : Klik
<+> Farm Frenzy ( Game ) Sony Ericsson G700 : Klik
<+> PD English - Indonesia  Sony Ericsson G700 : Klik

28 Hal Ini Sering Jadi Penyebab Pasangan Bertengkar!

0 komentar

dikutip dari : Klik

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kita bertengkar dengan pasangan :

Masalah apa yang sering membuat Anda dan pasangan bertengkar? Sebuah survei digelar di Inggris untuk mengungkapkan hal-hal yang biasanya jadi penyebab pertengkaran pasangan.

Survei itu dilakukan oleh perusahaan asuransi rumah Esure Head pada 3.000 pasangan. Hasil penelitian itu menunjukkan, setidaknya setiap tiga pasangan bertengkar karena merasa tidak didengarkan saat berbicara. Ada 112 pertengkaran yang terjadi karena masalah tersebut.

Mendekati penyebab pertama adalah, pasangan yang terlalu boros atau sering membeli barang-barang tidak penting. Ada 109 pertengkaran terjadi karena masalah kedua ini. Masalah lain yang juga sering jadi penyebab pertengkaran pasangan adalah, apa yang akan dimakan untuk makan malam, pulang kerja terlalu malam dan mendengkur.

"Fakta bahwa masalah ini muncul dalam kehidupan sehari-hari pasangan, adalah hal yang
normal. Ini menunjukkan sebuah hubungan yang sehat. Namun menyedihkannya, survei
kami juga menunjukkan ada pasangan yang bertengkar tujuh kali sehari," ujar Pimpinan
Esure Head, Nikki Sellers.

Berikut ini 28 hal yang sering membuat pasangan bertengkar:

1. Tidak mendengarkan pasangan
2. Terlalu banyak mengeluarkan uang atau boros
3. Berbagai masalah keuangan
4. Tidak membantu mengurus rumah
5. Mendengkur saat tidur
6. Terlalu banyak tagihan
7. Makanan
8. Mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi
9. Lupa membawa sesuatu ke lantai atas
10. Urusan membersihkan rumah
11. Saluran televisi
12. Perilaku anak
13. Baju-baju yang membuat rumah berantakan
14. Waktu terbaik untuk bercinta
15. Tidak memperhatikan satu sama lain
16. Kapan waktu yang tepat untuk anak tidur
17. Melupakan cucian di mesin cuci
18. Pulang terlambat di malam hari
19. Membuat dapur berantakan
20. Masuk ke dalam rumah dengan sepatu yang kotor
21. Memanjakan anak
22. Mengucapkan kata-kata yang tidak baik di depan anak
23. Memasak makan malam
24. Lupa menutup pintu lemari
25. Bagaimana memarkir mobil
26. Tidak mengangkat telepon
27. Tidak sopan
28. Lupa mengucapkan 'I love you'

Mengenal dan Mengetahui Tentang Olahraga Futsal Yuk..

0 komentar

Sebelum kita mengenal Futsal itu sendiri, kita cari tau dulu
sejarahnya dulu yuk..

Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan
Sala (ruangan), yang jika digabung artinya menjadi "Sepak Bola dalam
Ruangan.

Menurut FIFA, asal Mula Futsal ini mulai pada tahun 1930 di
Montevideo, Uruguay. Pertama Futsal ini diperkenalkan oleh Juan Carlos
Ceriani, seorang pelatih sepak bola asal Argentina. Hujan yang sering
mengguyur Montevideo membuatnya kesal, karena rencana yang Ia susun
jadi berantakan karena lapangan yang tergenang air. Lalu Ceriani
memindahkan latihan ke dalam ruangan. Pertama Ia tetap menggunakan
jumlah pemain 11 orang, namun karena lapangan yang sempit, Ia
memutuskan untuk mengurangi jumlah pemain menjadi 5 orang tiap tim,
termasuk penjaga gawang.

Sejarah Futsal versi FIFA ini tidak bisa diterima begitu saja, ada
beberapa negara yang mengklaim bahwa Futsal berasal dari negara mereka
masing-masing Yaitu Negara Kanada dan Brasil.

Futsal berkembang sangat pesat di Brazil, lalu pada tahun 1936
dibuatlah kesepakatan dan penetapan aturan main futsal. Pada masa itu,
Peraturan Futsal juga tidak banyak bedanya dengan peraturan futsal
saat ini. Dengan adanya peraturan ini, futsal semakin berkembang dan
digemari di Amerika Latin, bahkan ke seluruh dunia.

Di Italia, futsal telah mulai dikenal pada tahun 1950an. Futsal di
Italia diperkenalkan oleh pemain-pemain sepak bola impor dari Amerika
latin yang bermain di Seri A (Liga Italia). Di saat senggang,
pemain-pemain itu bermain futsal. Dan futsal semakin dekenal dan
digemari di Italia.

Beda halnya dengan di Inggris. Di Inggris pemain-pemain sepak bola
sering melakukan latih tanding enam lawan enam di lapangan rumput.
Futsal juga terkenal di Inggris, hingga suatu saat diselenggarakan
turnamen futsal yang disponsori oleh London Express, salah satu harian
terkemuka di London.

Sedangkan di Spanyol, perkembangan futsal jauh lebih cepat. Hal ini
bisa terjadi karena budaya dan gaya bermain bola di Spanyol sangat
mirip dengan budaya Amerika Latin.

Pada 1965 kompetisi internasional Futsal digelar untuk pertama
kalinya, dengan Paraguay menjadi juara pertama. Lalu pada tahun-tahun
berikutnya hingga tahun 1979 Brazil merajai kompetisi ini. Brazil juga
memenangi piala Pan Amerika untuk kali pertama di tahun 1980 dan 1984.

Di tahun 1974 diadakan pertemuan perwakilan futsal dari berbagai
negara. Pertemuan di Sao Paulo itu menggagas dibentuknya FIFUSA (The
Federacao Internationale de Futebol de Salao / Federasi Futsal
AS)sebagai organisasi resmi yang mewadahi futsal. FIFUSA saat itu
menunjuk Joao Havelange sebagai ketua umum. Setelah eksisnya FIFUSA
ini futsal semakin cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Kejuaraan dunia futsal pertama diselenggarakan oleh FIFUSA pada 1982
di Sao Paulo Brazil. Pada even edisi perdana ini Brazil keluar sebagai
juara.

Tiga tahun berikutnya, even yang sama digelar di Spanyol. Ini adalah
kali pertama even tiga tahunan ini dihelat di benua Eropa, dan
lagi-lagi Brazil keluar sebagai juara. Dan pada 1988 Brazil berhasil
dikalahkan oleh Paraguay di Australia.

Setelah beberapa tahun eksis, Futsal semakin terorganisir, dan FIFA
pun tertarik. Karena bagaimanapun juga futsal turut memajukan industri
sepakbola internasional. Pada 1989 FIFA secara resmi memasukkan futsal
sebagai salah satu bagian dari sepakbola, dan FIFA juga mengambil alih
penyelenggaraan kejuaraan dunia futsal.

Piala dunia futsal edisi FIFA yang pertama digelar di Belanda pada
1989 dan yang kedua digelar di Hong Kong di tahun 1992, dengan Brazil
sebagai juara di kedua edisi ini.

setelah kita mengetahui sejarahnya, next kita liat peraturan dan cara
permainannya. kita ketahui juga futsal lagi Boomong bgd di Indonesia
hampir setiap tempat pasti ada lapangan futsal. So, peraturan harus
kita ketahui juga...Lets Go...go..


PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA


PERATURAN 1

LAPANGAN

UKURAN
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas
lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:

Panjang : Minimal 25 m
Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 15 m
Maksimal 25 m

Ukuran Pertandingan Internasional:

Panjang : Minimal 38 m
Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 18 m
Maksimal 22 m


TANDA LAPANGAN

• Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis
pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping
(touched line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
• Lebar garis pembatas 8 cm.
• Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
• Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran
pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.


DAERAH PINALTI

Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut :
• Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat
diluar dari masing-masing tiang gawang.
• Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis
gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing
seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m
berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang
gawang tersebut.

TITIK PINALTI

• Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua
tiang gawang dengan jarak yang sama.

TITIK PINALTI KEDUA

Titik pinalti pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah
antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.

TENDANGAN SUDUT

Seperempat Lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan
dari setiap sudut.

DAERAH PERGANTIAN PEMAIN

Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat
duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah untuk
pergantian pemain.

Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan
dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi
dengan garis yang memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan
panjang 80 cm, dimana 40 cm digambarkan didalam lapangan dan 40 cm
diluar lapangan.

Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah
bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap
dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.

GAWANG

Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis
gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama
dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh
palang gawang secara horizontal (cross bar).

Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian
bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m.

Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang
yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke
tiang gawang dan palang gawang dibahagian belakang yang diberi beban.


KESELAMATAN

Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman selama
permainan.


PERMUKAAN LAPANGAN

Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan
penggunaan kayu atau lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Yang
harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok.

KEPUTUSAN DAN PENEGASAN

KEPUTUSAN 1

Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat
lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik pinalti
tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah pinalti, tetapi
berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah antara posisi kedua tiang
gawang.

KEPUTUSAN 2

Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput buatan
diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk
pertandingan-pertandingan yang bersifat Nasional dan Internasional.

KEPUTUSAN 3

Tanda/titik dapat digambarkan di luar lapangan, 5 m dari busur pojok
pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan bahwa
jarak ini dapat diamati apabila tendangan sudut dilakukan. Lebar
tanda/titik ini adalah 8 cm.

KEPUTUSAN 4

Tempat duduk pemain cadangan, berada dibelakang garis pembatas
lapangan tepat disamping daerah bebas yang berada di depan meja
pencatat waktu.

PERATURAN 2

BOLA

KUALITAS DAN UKURAN

Bola harus :

• Berbentuk bulat.
• Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
• Minimum diameter 62 cm dan maximum 64 cm.
• Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram dan
maximum 440 gram.
• Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400 – 600 g/cm³).

PENGGANTIAN BOLA RUSAK

Jika bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan:

• Pertandingan dihentikan sementara.
• Pertandingan dimulai kembali dengan menjatuhkan bola pengganti di
tempat dimana bola pertama tersebut rusak.

Jika bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam permainan
pada saat permainan dimulai, tendangan gawang, tendangan pojok,
tendangan bebas, tendangan pinalti atau tendangan ke dalam :

• Pertandingan dimulai kembali sesuai dengan peraturan biasa.
• Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa ijin dari wasit.


KEPUTUSAN 1

Bola dari kulit laken/bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.

KEPUTUSAN 2

Bola tidak diperbolehkan memantul kurang dari 55 cm dan tidak boleh
lebih dari 65 cm pada pantulan pertama ketika dijatuhkan dari
ketinggian 2 m. Dalam suatu pertandingan atau kompetisi, hanya
bola-bola yang memenuhi persyaratan teknis minimal yang diatur dalam
Peraturan No.2 diperbolehkan untuk digunakan.

Dalam suatu pertandingan atau kompetisi FIFA dan pertandingan lainnya
di bawah pengawasan konfederasi, penggunaan bola Futsal tergantung
pada tiga logo persyaratan yang tercantum pada bola:
Logo resmi "FIFA APPROVED" atau "FIFA INSPECTED" atau Referensi
"International Match Ball Standard"

Logo yang tertera pada bola menyatakan bahwa bola tersebut telah diuji
secara resmi dan sesuai dengan persyaratan teknis, masing-masing
kategori beda spesifikasi yang diatur dalam Peraturan No.2, daftar
persyaratan tambahan ditentukan pada setiap kategori dikeluarkan oleh
FIFA. Institusi yang ditunjuk oleh FIFA yang akan melaksanakan
pengujian tersebut.

Asosiasi Nasional dapat menyetujui penggunaan bola yang akan digunakan
untuk kompetisinya sendiri atau pada seluruh kompetisi yang digelar,
bola yang digunakan harus memenuhi salah satu dari tiga persyaratan
yang telah ditetapkan dari Peraturan No.2
Apabila asosiasi nasional memperbolehkan penggunaan bola berlogo "FIFA
APPROVED" atau "FIFA INSPECTED" untuk kompetisinya sendiri, maka
asosiasi nasional juga harus memperkenankan penggunaan bola yang
memegang rancangan bebas royalti "Internasional Matchball Standard".

Didalam kompetisi FIFA dan kompetisi lainnya dibawah pengawasan
konfederasi serta asosiasi nasional, tidak diperbolehkan bentuk iklan
komersial apapun tertera pada bola tersebut, kecuali untuk plakat
kompetisi, penyelenggara kompetisi serta merek dagang pabrik
pembuatnya dengan membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda tersebut.


PERATURAN 3

JUMLAH PEMAIN

PEMAIN

Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim
terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga
gawang.

PROSEDUR PERGANTIAN PEMAIN

Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan
berlangsung dengan mengikuti peraturan kompetisi resmi yang
dikeluarkan oleh FIFA, konfedarasi atau asosiasi.
Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang pemain.
Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak
dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali
kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya.

Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar
permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut:

• Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya didaerah
pergantiannya sendiri.

• Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada daerah
pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain yang diganti
telah melewati batas lapangan.

• Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit, apakah
dipanggil untuk bermain atau tidak.

• Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk
lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif
dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain
aktif.

Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.

PELANGGARAN DAN SANGSI

Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan
masuk lapangan sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan
lapangan secara sempurna maka:

• Permainan dihentikan.
• Pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan.
• Pemain pengganti tersebut diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
• Permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak
langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada
ketika permainan dihentikan.

• Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang
terdekat dengan posisi bola ketika permainan dihentikan.

Jika pada saat pergantian pemain dilakukan, pemain pengganti masuk
lapangan atau pemain pengganti meninggalkan lapangan dilakukan bukan
dari tempat atau daerah pergantian pemain yang telah ditetapkan,
maka:

• Permainan dihentikan.
• Pemain yang melanggar diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
Permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung
dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika
permainan dihentikan.

Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang
terdekat dimana posisi bola berada ketika permainan dihentikan.

KEPUTUSAN 1

Pada permulaan permainan, setiap tim harus bermain dengan lima orang pemain.
KEPUTUSAN 2

Jika dalam suatu pertandingan yang sedang berjalan pemain dikeluarkan,
maka pemain yang tersisa kurang tiga pemain (termasuk penjaga gawang),
pertandingan harus dihentikan untuk seterusnya.

KEPUTUSAN 3

Ofisial tim boleh berikan instruksi taktik kepada para pemainnya
selama pertandingan berlangsung. Tetapi ofisial tim tidak dapat/tidak
boleh mencampuri gerakan para pemain dan para wasit, dan harus selalu
berlaku dengan yang wajar.


PERATURAN 4

PERLENGKAPAN PEMAIN

KESELAMATAN

Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai apapun
yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk
perhiasan apapun.

DASAR PERLENGKAPAN

Dasar perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:

• Seragam atau kostum.
• Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch pants,
warnanya harus sama dengan celana pendek utama.
• Kaos kaki.
• Pengaman kaki (shinguards).
• Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai terbuat dari
kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet atau
terbuat dari bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah wajib.

SERAGAM ATAU KOSTUM

• Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian belakang kostum.
• Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna bajunya.

Untuk pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada
bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih kecil.

PENGAMAN KAKI (Shinguards).

• Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.
• Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis).
• Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.

PENJAGA GAWANG

• Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar
harus di tutup dengan kaos kaki.

• Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya dari
pemain lain serta wasit.

• Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti
penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti, oleh
pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor
pemain itu sendiri.

PELANGGARAN DAN SANGSI

Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini :

• Pemain yang melakukan kesalahan akan diperintahkan oleh wasit untuk
meninggalkan lapangan, membetulkan perlengkapannya atau melengkapi
salah satu perlengkapan yang hilang atau belum dipakai. Pemain tidak
boleh kembali ke dalam lapangan tanpa melapor terlebih dahulu kepada
salah seorang wasit, yang kemudian memeriksa perlengkapan pemain
tersebut. Pemain diperkenankan masuk kembali, ketika bola berada
diluar permainan (when the ball is out of play)

MEMULAI KEMBALI PERTANDINGAN

Jika Wasit hentikan permainan (sementara) untuk berikan peringatan dan
menunjukkan kartu kuning terhadap pemain (yang) melakukan pelanggaran.
• Memulai kembali pertandingan dengan tendangan bebas tidak langsung
dilakukan pemain dari tim lawan dari tempat bola berada ketika wasit
hentikan permainan
KEPUTUSAN
1. Para pemain tidak boleh memperlihatkan kaos dalam yang memuat
slogan atau iklan.
Pemain yang melepaskan baju kaos memperlihatkan slogan atau iklan
harus diberikan sangsi oleh pengurus bidang kompetisi.
2. Baju kaos harus pakai lengan.

PERATURAN 5

WASIT

WEWENANG WASIT

Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang
penuh untuk memegang teguh Peraturan Permainan sehubungan dengan
pertandingan dimana ia telah ditunjuk untuk memimpinnya, terhitung
mulai dari saat ia masuk sampai dengan ia meninggalkan lapangan
tersebut.

KEKUASAAN DAN TANGGUNG JAWAB WASIT

• Memegang teguh Peraturan Permainan.
• Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi pelanggaran pada
salah satu tim, namun pada saat yang sama tim yang dilanggar mempunyai
kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi, jika kesempatan tersebut tidak
dapat diraihnya, wasit tetap akan memberikan hukuman kepada tim yang
membuat pelanggaran sebelumnya.
• Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan laporan pertandingan,
termasuk memberikan hukuman terhadap para pemain dan/atau ofisial tim
pada insiden lainnya yang terjadi sebelum, selama dan seusai
pertandingan.
• Bertindak sebagai pencatat waktu jika ofisial/petugas yang
ditetapkan, tidak hadir.
• Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk setiap
pelanggaran peraturan atau yang disebabkan oleh bentuk campur tangan
luar.
• Memberikan hukuman terhadap pemain yang salah dan mengeluarkan
pemain tersebut.
• Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang tidak
berkepentingan masuk kedalam lapangan.
• Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang pemain
terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan dari lapangan.
• Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola keluar lapangan
permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya cidera
ringan.
• Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi persyaratan
dari Peraturan No.2

KEPUTUSAN WASIT

Semua keputusan wasit mengenai fakta yang berhubungan dengan permainan
adalah final dan tidak dapat dirubah.
Wasit dan wasit kedua hanya dapat merubah keputusannya, jika menyadari
bahwa mereka membuat kesalahan atau jika mereka beranggapan itu perlu
dilakukan, asalkan permainan belum dimulai kembali atau pertandingan
(belum) diakhiri.
KEPUTUSAN 1
Jika wasit dan wasit kedua, secara bersamaan mengeluarkan sinyal
pelanggaran secara bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan, maka
tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.


KEPUTUSAN 2

Wasit dan wasit kedua, memiliki hak memperingatkan atau mengeluarkan
pemain, tetapi jika terjadi perbedaan diantara mereka, maka tetap
keputusan wasitlah yang dibenarkan.

PERATURAN 6

WASIT KEDUA

TUGAS
Wasit kedua ditunjuk untuk menjalankan sisi lapangan yang berlawanan
dari posisi wasit. Ia juga diperkenankan menggunakan peluit. Wasit
kedua membantu wasit untuk mengawasi pertandingan sesuai dengan
Peraturan Permainan.

WASIT KEDUA
• Memiliki kekuasaan untuk menghentikan permainan untuk setiap
pelanggaran Peraturan.
• Memastikan bahwa pergantian pemain dilakukan dengan baik.

Dalam hal ini sering terjadi dimana tindakan yang diambil wasit kedua
tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka wasit dapat membebas
tugaskan wasit kedua dari tugas-tugasnya dan mengatur pergantian wasit
kedua. Seusai pertandingan melaporkannya kepada pejabat yang
berwenang.
KEPUTUSAN
Penggunaan wasit kedua diwajibkan pada pertandingan Internasional.

PERATURAN 7

PENCATAT WAKTU DAN WASIT KETIGA

TUGAS DAN KEWAJIBAN
Seorang pencatat waktu (Timekeeper) dan adanya wasit ketiga adalah
penunjukan. Mereka duduk disisi luar pada pertengahan lapangan, disisi
yang sama dengan daerah pergantian pemain. Seorang pencatat waktu dan
wasit ketiga dilengkapi dengan jam/pencatat waktu yang sesuai
(chronometer) serta peralatan yang diperlukan lainnya untuk
mengakumulasi jumlah pelanggaran yang dilakukan, yang disediakan oleh
asosiasi atau klub pemilik lapangan.


PENCATAT WAKTU (The Time Keeper)

Memastikan bahwa lama waktu disesuaikan dengan ketentuan Peraturan No.8 dengan:
• Menjalankan jam penghitung/pencatat waktu (chronometer) setelah
tendangan permulaan (kick-off).
• Menghentikan jam (chronometer) ketika bola tidak dalam permainan.
• Memulai kembali permainan setelah tendangan kedalam, gol (bola masuk
gawang), tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan dari titik
pinalti atau titik pinalti kedua, waktu time-out atau wasit
menjatuhkan bola.
• Memeriksa waktu time-out (waktu sela) satu menit.
• Memeriksa tepat dua menit sewaktu menghukum ketika pemain telah
dikeluarkan (send off).
• Menunjukkan akhir dari paruh pertama permainan dan akhir dari
pertandingan, akhir dari perpanjangan waktu serta akhir dari time out
dengan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dengan yang digunakan
oleh wasit.
• Mencatat seluruh time-out yang tersisa bagi masing-masing tim,
memberitahukan wasit dan tim dengan benar serta memberikan ijin untuk
time-out ketika diminta oleh pelatih kedua tim (Peraturan No.8)
• Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing
tim, yang dicatat oleh wasit dalam setiap babak dalam pertandingan
dan memberi sinyal ketika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah
satu tim.

WASIT KETIGA

Wasit ketiga membantu mencatat waktu:
• Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing
pemain disetiap babak dicatat oleh para wasit dan memberi sinyal jika
kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
• Mencatat penghentian permainan dan alasan-alasannya.
• Mencatat nomor pemain yang mencetak gol.
• Mencatat nama-nama serta nomor pemain yang mendapat peringatan dan
dikeluarkan.
• Memberikan/menyediakan informasi yang relevan mengenai permainan.

Dalam kejadian campur tangan yang tidak pantas/diluar batas dilakukan
oleh pencatat waktu atau wasit ketiga, maka wasit akan membebas
tugaskan mereka, mengatur penggantinya serta melaporkan kepada pihak
atau pejabat yang berwenang, seusai pertandingan.

Dalam hal cidera, wasit ketiga dapat mengganti wasit atau wasit kedua.

KEPUTUSAN 1

Untuk pertandingan Internasional, diwajibkan untuk menggunakan
pencatat waktu dan wasit ketiga.

KEPUTUSAN 2
Untuk pertandingan Internasional, jam pencatat waktu (chronometer)
yang digunakan harus disesuaikan dengan seluruh fungsi-fungsi yang
diperlukan (pencatatan waktu yang tepat, alat untuk mencatat sewaktu
menghukum dua menit bagi empat pemain secara serentak/simultaneous),
serta memantau pengumpulan kesalahan oleh masing-masing tim selama
setiap babak permainan.

PERATURAN 8

LAMANYA PERTANDINGAN

PERIODE PERMAINAN
WAKTU UNTUK TIME-OUT (waktu sela)
Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit
disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk mendapatkan
Time-out:
• Para pelatih tim diberikan wewenang meminta kepada pencatat waktu
untuk time-out selama satu menit.
• Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya
diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola).
• Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika bola
tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi sinyal
lainnya berbeda dari yang digunakan oleh wasit.
• Ketika time-out diberikan, para pemain harus tetap berada didalam
lapangan. Jika selama masa time-out itu mereka ingin menerima
instruksi dari ofisial tim, cara ini hanya dapat dilakukan hanya pada
garis pembatas lapangan (garis samping) - yang sejajar dengan tempat
duduk Tim dan pemain cadangan. Ofisial yang memberikan instruksi tidak
boleh memasuki lapangan.
• Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua
tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.

JARAK WAKTU ISTIRAHAT
Waktu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit.

KEPUTUSAN DAN PENUGASAN

KEPUTUSAN 1
Jika Pencatat waktu tidak ada, pelatih minta time-out kepada wasit.
KEPUTUSAN 2
Jika peraturan kompetisi menetapkan bahwa perpanjangan waktu
dilaksanakan pada akhir dari waktu normal, maka tidak ada time-out
selama perpanjangan waktu (extra time) tersebut.

PERATURAN 9

MEMULAI dan MEMULAI KEMBALI PERMAINAN

PENDAHULUAN
Pemilihan tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang menang
pada lemparan koin memutuskan gawang yang ingin diserang pada babak
pertama pertandingan tersebut.

Tim lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai pertandingan.

Tim yang memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama untuk
mulai pertandingan dibabak kedua.

Pada babak kedua dari pertandingan, Tim-tim berpindah tempat (bench),
dan menyerang gawang lawan.

TENDANGAN Permulaan (Kick-off)
Kick-off adalah cara untuk memulai permainan:
• Pada permulaan babak pertama pertandingan.
• Setelah gol tercetak/tercipta.
• Pada permulaan babak kedua dari pertandingan.
• Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu, jika dilakukan.
• Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari kick-off.

PROSEDUR
• Seluruh pemain berada dalam setengah lapangannya sendiri. Lawan dari
tim yang melakukan kick-off paling kurang 3 m dari bola hingga bola
sudah dalam permainan.
• Bola ditempatkan dititik tengah lapangan.
• Wasit memberikan isyarat untuk memulai kick-off.
• Pada saat memulai pertandingan kick-off yang sah, apabila bola
ditendang dan bergerak kearah depan.
• Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola
tersebut telah menyentuh/disentuh pemain lainnya.
Setelah salah satu tim mencetak gol, tendangan permulaan dilakukan
oleh tim lainnya (tim lawannya)

PELANGGARAN DAN SANGSI
• Jika penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum
tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka tendangan bebas tidak
langsung diberikan kepada Tim lawan, dilakukan dari tempat terjadinya
pelanggaran.
• Jika pelanggaran dilakukan oleh pemain didalam daerah pinalti lawan,
maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah
pinalti dari tempat terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.
• Untuk setiap pelanggaran prosedur kick-off, maka kick-off

MENJATUHKAN BOLA = BOLA WASIT
Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai kembali pertandingan
setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan cara untuk
melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola mati. Atau
permainan dihentikan bukan karena bola melewati garis samping atau
garis gawang atau untuk alasan apapun yang tidak disebutkan dalam
peraturan permainan.

PROSEDUR
Salah seorang Wasit menjatuhkan bola ditempat dimana bola berada
ketika permainan dihentikan, kecuali jika dia dalam daerah pinalti,
dimana dalam hal ini ia menjatuhkan bola tersebut pada garis daerah
pinalti, ditempat terdekat dimana bola berada ketika pertandingan
dihentikan. Permainan dimulai kembali atau bola dalam permainan ketika
bola sudah menyentuh lapangan.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Bola dijatuhkan lagi/kembali..
• Jika Bola disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut menyentuh
permukaan lapangan (tanah).
• Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak dengan tanah, tanpa
disentuh oleh pemain.
KETENTUAN KHUSUS
• Tendangan bebas diberikan kepada tim bertahan didalam daerah pinalti
sendiri, boleh dilaksanakan dari titik mana saja dalam daerah pinalti.
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim penyerang di
dalam daerah pinalti tim lawannya, harus dilakukan dari garis daerah
pinalti pada titik terdekat dimana pelanggaran dilakukan/terjadi.
• Dropped ball untuk memulai kembali permainan di dalam daerah
pinalti, harus dilakukan di atas garis daerah pinalti pada titik
terdekat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.

PERATURAN 10

BOLA DI DALAM DAN DI LUAR PERMAINAN

BOLA DILUAR PERMAINAN
Bola diluar permainan, jika :
• Bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah menggelinding
atau melayang.
• Permainan telah dihentikan sementara oleh wasit.
• Bola menyentuh langit-langit.

BOLA DIDALAM PERMAINAN
Bola dalam permainan setiap waktu termasuk ketika :
• Bola memantul dari tiang gawang atau memantul palang gawang ke dalam lapangan.
• Bola memantul/menyentuh wasit ketika mereka masih berada didalam lapangan.

KEPUTUSAN
Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan indoor
dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit, Permainan akan
dilanjutkan kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada lawan
dari tim yang terakhir menyentuh bola. Tendangan kedalam dilakukan
dari sebuah titik pada garis terdekat dibawah langit-langit dimana
bola menyentuhnya.

PERATURAN 11

CARA MENCETAK GOL

GOL MASUK GAWANG
Kecuali ditentukan lain dari peraturan ini, dapat dikatakan gol ketika
keseluruhan bagian dari bola melewati garis gawang antara kedua tiang
gawang dan dibawah palang gawang, asalkan bola tersebut tidak
dilemparkan, dibawa atau secara sengaja didorong oleh tangan seorang
pemain dari tim penyerang, termasuk penjaga gawang.

TIM PEMENANG
Tim yang mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan adalah
pemenangnya. Jika kedua tim mencetak gol yang sama atau tidak
tercetak/tercipta gol, maka pertandingan dinyatakan imbang atau seri.

PERATURAN DAN PERTANDINGAN
Untuk suatu pertandingan yang berakhir seri, peraturan kompetisi boleh
menyatakan ketentuan yang menyertakan perpanjangan waktu atau
dilakukan tendangan dari titik pinalti untuk menentukan pemenangnya.

PERATURAN 12

KESALAHAN-KESALAHAN dan KELAKUKAN JAHAT

TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang
pemain melakukan salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini,
dengan pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan yang kurang
berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan :
• Menendang atau mencoba menendang lawan.
• Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
• Menerjang lawan.
• Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya.
• Memukul atau mencoba memukul lawan.
• Mendorong lawan.

Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika
seseorang pemain melakukan pelanggaran sebagai berikut :
• Memegang lawan.
• Meludah pada lawan.
• Melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika
bola sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk penjaga
gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak bermain
dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan.
• Menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola.
• Memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga gawang
didaerah pinaltinya sendiri.

Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.

Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan
pelanggaran yang diakumulasikan.

TENDANGAN PINALTI
Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan
pelanggaran didaerah pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi
bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau bola hidup.

TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang
penjaga gawang telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini :
• Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia menerima kembali dari
rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau
sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan.
• Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, dengan secara
sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass).
• Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia menerima
bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim.
• Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya atau kaki, lebih dari
empat detik.


Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan
ditempat terjadinya pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang
pemain:
• Bermain dengan cara yang membahayakan.
• Dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa
ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan).
• Mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya.
• Melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya pada
Peraturan No.12, yang mana permainan dihentikan untuk memberi
peringatan atau mengeluarkan seorang pemain.

Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat
dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah
pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.

SANGSI DISIPLIN

Kartu kuning dan kartu merah hanya dapat ditunjukkan kepada para
pemain atau para (pemain) cadangan.

Para wasit memiliki kekuasaan untuk memutuskan sangsi disiplin kepada
para pemain dari sejak ia masuk lapangan sampai meninggalkan lapangan
setelah isyarat peluit akhir.

PELANGGARAN YANG DIPERINGATKAN
Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia
melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut :
• Bersalah karena melakukan tindakan yang tidak sportif.
• Memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan
atau aksi yang tidak baik.
• Tetap melanggar Peraturan Permainan.
• Memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat memulai kembali permainan.
• Tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan ketika
dilakukan tendangan sudut, tendangan kedalam, tendangan bebas atau
tendangan gawang.
• Masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar
prosedur pergantian pemain.
• Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.

Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan
bebas tidak langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran
tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka
tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti
pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan
selain itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan
kartu kuning.

PELANGGARAN YANG DAPAT MENYEBABKAN PEMAIN DIKELUARKAN
Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan
kartu merah, jika ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut
:
• Pemain bermain sangat kasar.
• Pemain melakukan tindakan kasar.
• Meludah pada lawan atau orang lain.
• Menghalangi lawan untuk mencetak gol atau kesempatan mencetak gol
dengan sengaja memegang bola dengan cara yang tidak diperkenankan
dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang didalam
daerah pinaltinya sendiri).
• Mengagalkan pemain lawan yang berkesempatan menciptakan gol dengan
bergerak maju kedepan menuju ke arah gawang pemain tersebut. Dengan
melakukan tindakan pelanggaran yang dapat dikenai hukuman melalui
tendangan bebas atau tendangan pinalti.
• Mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-kata caci-maki.
• Menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.

KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
Jika permainan dihentikan untuk sementara karena pemain melakukan
pelanggaran No.6 atau No.7, tanpa melakukan pelanggaran peraturan
lainnya, maka permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak
langsung yang diberikan kepada tim lawan dan dilakukan ditempat dimana
pelanggaran awal terjadi. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah
pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terakhir
terjadi.

KEPUTUSAN - KEPUTUSAN
1. Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat
ikut kembali kepermainan yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku
pemain cadangan dan harus meninggalkan sekitar lapangan. Pemain
cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah rekan timnya
dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua
menitnya berakhir, dan pemain secara sah telah diijinkan oleh pencatat
waktu. Dalam hal ini ditetapkan aturan sebagai berikut :

• Jika dalam permainan terdapat 5 pemain melawan 4 pemain dan tim
dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim yang
hanya dengan 4 pemain dapat memasukkan pemain kelimanya.
• Jika kedua tim bermain dengan 4 pemain dan terjadi gol, maka kedua
tim tetap bermain dengan jumlah yang sama.
• Jika dalam pertandingan dimana terdapat 5 pemain bermain melawan 3
pemain, atau 4 pemain melawan 3 pemain dan tim dengan jumlah pemain
yang lebih besar mencetak gol, maka tim dengan 3 orang pemain dapat
menambah hanya satu orang pemain lagi.
• Jika kedua tim bermain dengan 3 pemain dan terjadi gol, maka kedua
tim tetap dengan jumlah pemain yang sama.
• Jika tim yang mencetak gol adalah salah satu dari tim dengan pemain
yang lebih sedikit, maka permainan diteruskan tanpa menambah jumlah
pemain.
2. Tergantung pada peraturan 12.
Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala
(sundulan pada bola dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara
lain, asalkan bola telah melewati garis tengah (lapangan) atau telah
menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan.
Tetapi, jika menurut pendapat wasit, pemain sengaja melakukan tipuan
ketika bola dalam permainan menghindari peraturan ini, pemain itu
bersalah, berkelakuan tidak sportif. Pemain diberikan peringatan dan
menunjukkan kartu kuning, dan tendangan bebas tidak langsung diberikan
kepada tim lawan dilaksanakan dari tempat di mana pelanggaran terjadi
dalam kondisi seperti itu, tidak ada hubungannya apakah penjaga gawang
kemudian menyentuh bola dengan tangannya atau tidak.
Pelanggaran yang dilakukan pemain dalam usaha untuk menghindar dari
ketentuan dan makna dari peraturan 12.
3. Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya, harus
diberikan sangsi sebagai pemain sangat kasar (must be sanctioned as
serious foul play).
4. Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu
wasit, harus diberikan sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be
sanctioned as unsporting behaviour).
5. Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol,
harus diberikan peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be
caution for unsporting behaviour).

PERATURAN 13

TENDANGAN BEBAS

TENDANGAN BEBAS
Tendangan bebas terdiri dari tendangan bebas langsung dan tidak langsung.

Untuk kedua tendangan bebas bola harus diam dan tidak bergerak dan
penendang tidak boleh menyentuh bola kedua kalinya sebelum
disentuh/tersentuh oleh pemain lainnya.

TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi,
maka gol tersebut dinyatakan sah.

TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Gol hanya dapat tercetak dan dinyatakan sah, apabila bola tersebut
sudah menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum masuk kegawang.

POSISI TENDANGAN BEBAS
• Seluruh pemain lawan paling kurang harus berada tidak kurang banyak
5 m dari bola sampai bola dalam permainan.(until it is in play)
• Bola kembali berada dalam permainan setelah bola ditendang,
disentuh/tersentuh atau dimainkan oleh pemain lain.
• Ketika tim bertahan laksanakan tendangan bebas dari dalam daerah
pinalti sendiri, semua pemain lawan harus berada di luar daerah
pinalti. Bola dalam permainan segera setelah meninggalkan keluar
daerah penalti.


PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika ketika tendangan bebas dilakukan, posisi lawan berada lebih dekat
dengan bola dari jarak yang ditentukan maka:
• Tendangan bebas dilakukan ulang (diulang).
Jika setelah bola berada dalam permainan, penendang
menyentuh/memainkan bola kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh
pemain lainnya maka:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilakukan
dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan
bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilaksanakan
dari tempat dimana pelanggaran terjadi.(from the place where the
infringement)
Jika tendangan bebas dilakukan lebih dari 4 detik maka:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan
dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.

TANDA ISYARAT DARI WASIT

TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Wasit menunjuk pada satu lengannya secara horizontal, menunjuk arah
tendangan yang akan dilakukan. Dalam hal terjadinya pelanggaran yang
dihitung sebagai kesalahan yang diakumulasikan, wasit menunjuk kearah
posisi terjadinya pelanggaran, sementara jari lainnya memberi isyarat
kepada wasit ketiga, atau ofisial pertandingan lainnya agar mengetahui
bahwa pelanggaran tersebut dihitung sebagai pelanggaran yang
diakumulasikan.

TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Wasit mengindikasikan sebuah tendangan bebas tidak langsung dengan
menaikkan tangan diatas kepala. Ia tetap mengangkat tangannya dengan
posisi tersebut hingga tendangan telah dilakukan dan bola telah
menyentuh/disentuh pemain lain atau keluar lapangan permainan.

PERATURAN 14

PELANGGARAN YANG DIAKUMULASIKAN

PELANGGARAN TERAKUMULASI
• Hukuman tersebut dilakukan dengan memberikan tendangan bebas
langsung seperti disebutkan dalam Peraturan No.12.
• Lima kesalahan yang telah dilakukan oleh masing-masing tim
diakumulasikan dibabak pertama dan dicatat dalam ringkasan
pertandingan.

POSISI TENDANGAN BEBAS
Untuk kumpulan lima jenis pelanggaran pertama dicatat oleh kedua tim
di setiap babaknya:
• Para pemain dari tim lawan boleh membentuk dinding untuk
mempertahankan tendangan bebas.
• Seluruh pemain lawan harus berada tidak kurang berjarak 5 meter dari
bola, sampai bola dalam permainan.
• Gol dapat tercipta secara langsung dari tendangan bebas ini.

Pada permulaan dari terjadinya pelanggaran akumulasi yang keenam
dicatat untuk kedua tim pada setiap babak:
• Para pemain tim lawan tidak boleh membentuk dinding (untuk
mempertahankan tendangan bebas yang diberikan akibat Pelanggaran
keenam).
• Pemain yang melakukan tendangan bebas harus diidentifikasi dengan
baik dan jelas.
• Penjaga gawang harus tetap dalam daerah pinaltinya dengan tidak
kurang jarak 5 meter dari bola.
• Seluruh pemain lainnya di lapangan harus tetap berada sejajar dengan
bola dan paralel dengan garis gawang, dan diluar daerah pinalti.
Mereka harus berjarak tidak kurang 5 meter dari bola dan tidak boleh
mengganggu pemain yang akan melakukan tendangan bebas. Tidak boleh ada
pemain lain yang boleh melewati barisannya yang sejajar dengan posisi
bola (tidak boleh melewati garis imajiner) sampai bola telah disentuh
atau dimainkan.

PROSEDUR
untuk pelanggaran keenam dan pelanggaran terakumulasi selanjutnya
• Pemain yang melakukan tendangan bebas, harus menendang bola dengan
tujuan mencetak gol dan tidak boleh mengoper bola kepada pemain kawan
satu timnya
• Setelah tendangan bebas dilakukan, tidak ada pemain yang boleh
menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh penjaga gawang, atau
telah memantul pada tiang gawang atau palang gawang atau telah
meninggalkan lapangan (yang dimaksud keluar lapangan).
• Jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran keenam bagi timnya
pada posisi diantara garis tengah lapangan dan titik pinalti kedua 10
meter dari garis gawang tendangan bebas dilakukan dari titik pinalti
kedua. Seperti yang telah di jelaskan pada peraturan No.1. Tendangan
bebas dilakukan sesuai dengan ketentuan "Posisi dari tendangan bebas".
• Jika seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya dari
bagian lapangannya sendiri antara garis 10 m dan garis gawang, tim
yang diberi tendangan bebas tersebut dapat memilih apakah mengambilnya
dari titik pinalti kedua atau dari tempat dimana pelanggaran terjadi.
• Tambahan untuk perpanjangan waktu harus diberikan untuk sebuah
tendangan bebas yang dilakukan pada akhir dari setiap permainan.
• Jika permainan masuk kedalam waktu tambahan, maka semua pelanggaran
yang telah diakumulasikan dari babak kedua pertandingan, tetap
berlanjut untuk diakumulasikan kedalam waktu tambahan.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika seorang pemain dari tim bertahan melanggar terhadap peraturan
tendangan dari titik pinalti kedua:
• Tendangan diulang jika tidak tercipta gol.
• Tendangan tidak diulang jika gol tercipta.

Jika pemain dari tim yang sama yang melanggar peraturan tendangan dari
titik pinalti kedua:
• Tendangan diulang jika gol tercipta.
• Jika gol tidak tercipta, wasit hentikan permainan dan memulai
kembali permainan dengan tendangan bebas tidak langsung diberikan tim
lawan, dilaksanakan dari tempat bola berada ketika pelanggaran
terjadi.

Jika pemain yang melakukan tendangan melanggar peraturan tendangan
dari titik pinalti kedua, ini setelah bola dalam permainan:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi kecuali kejadian
ini terjadi didalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini tendangan
bebas langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada saat tempat
terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pemain dari tim bertahan dan pemain dari tim penyerang melakukan
pelanggaran dari peraturan ini:
• Tendangan bebas diulang.
Jika bola mengenai sesuatu (benda) setelah disentuh / ditendang ke depan.
• Tendangan bebas diulang.
Jika bola mantul ke dalam permainan dari penjaga gawang, dari palang
gawang atau dari tiang gawang dan kemudian mengenai sesuatu (benda):
• Wasit hentikan permainan (sementara);
• Memulai kembali permainan dengan menjatuhkan bola (=dropped ball)
pada tempat dimana bola mengenai sesuatu (benda) .

PERATURAN 15

TENDANGAN PINALTI

Tendangan pinalti diberikan terhadap tim yang melakukan pelanggaran
yang dihukum dengan tendangan bebas langsung, di dalam daerah
pinaltinya sendiri dan ketika bola dalam permainan.
Gol dapat dicetak secara langsung dari tendangan pinalti.

Diperkenankan waktu tambahan untuk tendangan pinalti yang akan
dilakukan pada akhir setiap babak atau pada akhir setiap periode
perpanjangan waktu.

POSISI BOLA DAN PARA PEMAIN
Bola :
• Bola ditempatkan di titik pinalti.
Pemain yang mengambil tendangan pinalti:
• Teridentifikasi dengan benar
Penjaga gawang tim bertahan:
• Tetap berada pada garis gawangnya, menghadap ke penendang, diantara
kedua tiang gawang, di bawah palang gawang hingga bola telah
ditendang.
Posisi pemain lain selain penendang:
• Tetap berada didalam lapangan.
• Diluar daerah pinalti
• Dibelakang atau di samping titik pinalti.
• Paling kurang berjarak 5 meter dari titik pinalti.


PROSEDUR
• Pemain yang melakukan tendangan pinalti menendang bola ke arah depan.
• Pemain yang melakukan tendangan pinalti tidak boleh memainkan bola
untuk kedua kali hingga bola disentuh/menyentuh pemain lainnya.
• Bola dalam permainan dan setelah bola ditendang dan bergerak kearah depan.

Ketika dilakukan tendangan pinalti terjadi selama pertandingan normal
dilakukan atau dengan waktu perpanjangan baik setengah babak maupun
penuh, untuk melakukan tendangan pinalti atau tendangan pinalti
diulang, sebuah gol diberikan atau dikatakan sah jika sudah melewati
kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang.
• Bola menyentuh salah satu tiang gawang, atau kedua tiang gawang atau
palang gawang dan atau penjaga gawang.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika seorang pemain dari tim yang bertahan melanggar peraturan ini :
• Tendangan diulang, jika tidak tercipta gol.
• Tendangan tidak diulang, jika tendangan tercipta gol.

Jika rekan tim pemain yang melaksanakan tendangan melanggar peraturan
ini maka :
• Tendangan diulang, jika tercipta gol.
• Jika tidak teripta gol, wasit hentikan permainan dan memulai kembali
permainan dengan tendangan bebas tidak langsung untuk tim bertahan,
dilaksanakan dari tempat dimana bola berada (saat itu) ketika
pelanggaran terjadi.

Jika pemain yang melaksanakan tendangan melanggar peraturan tendangan
pinalti ini, setelah bola berada dalam permainan:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali tendangan
terjadi didalam daerah pinalti, yang mana tendangan bebas tidak
langsung dilaksanakan dari garis daerah pinalti pada tempat yang
terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pemain dari tim bertahan dan pemain dari tim penyerang melakukan
pelanggaran dari peraturan ini :
• Tendangan pinalti diulang.

Jika bola mengenai sesuatu (benda) setelah disentuh/ditendang ke depan :
• Tendangan diulang.
Jika bola mantul kedalam permainan dari penjaga gawang, dari palang
gawang atau dari tiang gawang dan kemudian mengenai sesuatu (benda):
wasit hentikan permainan (sementara).
Memulai kembali permainan dengan menjatuhkan bola (dropped ball) pada
tempat dimana bola mengenai sesuatu (benda).

PERATURAN 16

TENDANGAN KEDALAM

Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol
tidak dapat disahkan langsung dari tendangan kedalam.
Tendangan kedalam diberikan:
• Jika keseluruhan bagian dari bola melewati garis samping, baik
menggelinding di permukaan lapangan maupun melayang di udara atau
menyentuh langit-langit.
• Di tempat persilangan garis samping lapangan.
• Kepada Tim lawan dari pemain yang terakhir kali menyentuh bola.

POSISI BOLA DAN PEMAIN
BOLA
• Harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis samping).
• Dapat ditendang kembali kedalam permainan ke arah manapun.

Pemain mengambil tendangan kedalam:
• Pada saat menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada
garis pembatas lapangan atau di luar garis pembatas lapangan.

Pemain dari tim yang bertahan:
• Para pemain minimum berjarak 5 meter dari bola tempat dimana
dilakukannya tendangan kedalam.

PROSEDUR
• Pemain, penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu 4 detik
dari saat menempatkan bola.
• Pemain melakukan tendangan kedalam tidak dapat atau tidak boleh
memainkan bola kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/
disentuh pemain lainnya.
• Bola berada dalam permainan segera setelah bola tersebut ditendang
atau disentuh.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika:
• Pemain yang melakukan tendangan kedalam memainkan bola untuk kedua
kalinya sebelum bola tersentuh/menyentuh pemain lain. Tendangan bebas
tidak langsung dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi,
kecuali hal tersebut dilakukandari daerah pinalti dan dilaksanakan
pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.

Tendangan kedalam diulang oleh pemain dari tim lawan, jika:
• Tendangan kedalam dilakukan tidak dengan benar.
• Tendangan kedalam dilakukan dari posisi selain tempat dimana bola
melewati garis pembatas lapangan.(garis samping)
• Tendangan kedalam tidak dilakukan dalam waktu 4 detik mulai dari
saat pemain menempatkan bola hingga melakukan tendangan.
• Terjadinya pelanggaran pada peraturan lain.

PERATURAN 17

PEMBERSIHAN GOL

Pembersihan gol adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol
tidak dapat dikatakan sah apabila gol dilaksanakan melalui ditendang
atau dilempar langsung dari gawang oleh penjaga gawang.

Pembersihan gol diberikan jika :
• Keseluruhan bola telah disentuh oleh pemain dari tim penyerang,
telah melewati garis gawang, apakah menggelinding di tanah atau
melayang di udara dan gol tidak tercetak sesuai Peraturan No. 11.

PROSEDUR
• Bola dilempar dari titik manapun dalam daerah pinalti oleh penjaga
gawang dari tim bertahan.
• Para pemain lawan harus tetap berada diluar daerah pinalti sampai
bola berada dalam permainan.
• Penjaga gawang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya sampai
bola tersebut dimainkan oleh pemain lawan atau melewati garis tengah
lapangan.
• Bola dalam permainan ketika bola tersebut dilempar langsung keluar
dari daerah pinalti.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika bola tidak dilempar langsung keluar daerah pinalti:
• Pembersihan gol diulang.

Jika bola sudah dalam permainan, penjaga gawang menyentuh bola untuk
kedua kalinya sebelum bola tersebut dimainkan pemain lawan atau
melewati garis tengah lapangan:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali hal tersebut terjadi
didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan
dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran
terjadi.

Setelah bola berada dalam permainan, penjaga gawang menerimanya
kembali dari rekan tim:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari garis
daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.

Jika pembersihan gol dilaksanakan dalam waktu lebih dari 4 detik oleh
penjaga gawang yang memegang bola:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilaksanakan dari garis daerah penalti pada tempat yang terdekat
dimana pelanggaran terjadi.

PERATURAN 18

TENDANGAN SUDUT

Tendangan sudut adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol dapat
tercetak langsung dari tendangan sudut, tetapi hanya dilakukan
terhadap tim lawan.

Tendangan Sudut diberikan apabila:
• Keseluruhan bagian dari bola, telah menyentuh seorang dari pemain
bertahan melewati garis gawang, baik mengelinding di tanah permukaan
atau melayang di udara dan gol tidak tercetak sesuai dengan Peraturan
No.11.

Prosedur
• Bola ditempatkan tepat didalam busur sudut, yang terdekat.
• Para pemain lawan berada pada jarak tidak kurang 5 m dari bola.
• Bola ditendang oleh pemain dari tim penyerang yang mendapat tendangan sudut.
• Bola berada dalam permainan setelah bola ditendang atau disentuh dan
keluar dari daerah tendangan sudut.
• Penendang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola
tersebut disentuh/ tersentuh pemain lain.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Tendangan bebas tidak langsung dapat dilaksanakan oleh tim lawan, jika:
• Pemain yang melaksanakan tendangan sudut memainkan bola kedua
kalinya sebelum bola tersebut menyentuh pemain lain. Tendangan bebas
tidak langsung dilaksanakan pemain tim lawan dari tempat dimana
pelanggaran terjadi.
• Tendangan sudut dilakukan dalam waktu tidak lebih 4 detik oleh
pemain yang akan melaksanakan tendangan menempatkan bola.
• Tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari busur sudut.

Untuk pelanggaran lainnya :
• Tendangan sudut diulangi.

PROSEDUR UNTUK MENENTUKAN PEMENANG PERTANDINGAN
Waktu tambahan dan tendangan dari titik pinalti adalah cara untuk
menentukan tim pemenang, apabila peraturan kompetisi mengisyaratkan
harus ada tim pemenang setelah pertandingan berakhir dengan seri.

PENAMBAHAN WAKTU
Waktu tambahan terdiri dari dua waktu yang sama yaitu lima menit
setelah waktu istirahat selama lima menit. Jika tidak ada gol yang
dicetak selama dua babak dari penambahan waktu tersebut dan nilai
akhir tetap berimbang, maka pertandingan ditentukan melalui tendangan
dari titik pinalti.
PROSEDUR TENDANGAN DARI TITIK PINALTI
• Wasit memilih gawang yang akan dilakukan tendangan dari titik pinalti.
• Wasit melempar koin dan kapten tim yang memenangkan lemparan koin
tersebut memutuskan melaksanakan tendangan pertama ataukah yang kedua.
• Wasit dan pencatat waktu mencatat tendangan yang dilakukan.
• Masing-masing tim melakukan lima tendangan dari titik pinalti.
• Tendangan dilakukan secara bergantian oleh kedua tim.
• Jika sebelum tendangan kelima kali dilakukan, salah satu tim telah
unggul dan tak mungkin terkejar, maka sisa tendangan tidak perlu
dilakukan.
• Setelah kedua tim melakukan lima tendangan dan hasil angka akhir
sama maka, tendangan dilanjutkan dengan cara yang sama, sampai dengan
salah satu tim ada yang unggul dari jumlah pemain penendang yang sama,
semua pemain dan (pemain) cadangan dapat dipilih untuk melaksanakan
tendangan dari titik pinalti.
• Setiap tendangan dari titik pinalti dilaksanakan oleh pemain yang
berbeda. Tendangan yang kedua dapat dilakukan setelah semua pemain
telah mendapatkan gilirannya.
• Pemain yang diperbolehkan melakukan tendangan dapat menggantikan
posisi penjaga gawang dalam setiap saat selama pelaksanaan tendangan
dari titik pinalti dilakukan.
• Hanya pemain yang telah ditunjuk sebagai penendang dari titik
pinalti dan petugas pertandingan saja yang boleh tetap berada didalam
lapangan.
• Semua pemain, kecuali pemain yang ditunjuk laksanakan tendangan dan
dua penjaga gawang, harus tetap didalam lapangan permainan dan berada
di setengah lapangan dari arah yang berlawanan.
• Kecuali ditentukan lain, peraturan yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Sepak Bola Internasional berlaku juga untuk tendangan dari titik
pinalti.
• Pada saat setelah pertandingan selesai, jika jumlah pemain salah
satu tim melebihi jumlah pemain lawannya maka, tim dengan jumlah
pemain lebih tersebut harus mengurangi jumlah pemainnya hingga jumlah
keduanya sama. Nama dan jumlah yang tidak ikut serta harus dilaporkan
kepada wasit. Kapten tim bertanggung jawab akan hal ini.
• Sebelum memulai tendangan dari titik pinalti, wasit harus sudah
memastikan bahwa pemain yang sudah ditunjuk saja yang berhak melakukan
tendangan dari titik pinalti dan tetap berada didalam lapangan untuk
melakukan tendangan itu.


Semoga bermanfaat dan berkontribusi kepada
Kejayaan Futsal Indonesia
Amin

Mengenal dan Mengetahui Tentang Olahraga Futsal Yuk..

0 komentar



PERATURAN PERMAINAN FUTSAL
FIFA



PERATURAN  1
LAPANGAN

UKURAN
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:
Panjang            : Minimal                      25 m
                          Maksimal       42 m
Lebar               : Minimal                      15 m
                          Maksimal       25 m
Ukuran Pertandingan Internasional:
Panjang            : Minimal                      38 m
                          Maksimal       42 m
Lebar               : Minimal                      18 m
                          Maksimal       22 m

TANDA  LAPANGAN
  • Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
  • Lebar garis pembatas 8 cm.
  • Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
  • Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.

DAERAH  PINALTI
Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut :
  • Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat diluar dari masing-masing tiang gawang.
  • Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang tersebut.

TITIK  PINALTI
·        Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.

TITIK  PINALTI  KEDUA
Titik pinalti pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.

TENDANGAN  SUDUT
Seperempat Lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan dari setiap sudut.

DAERAH  PERGANTIAN  PEMAIN
Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian pemain.

Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi dengan garis yang memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm digambarkan didalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.

Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.

GAWANG
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang secara horizontal (cross bar).

Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m.

Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang dan palang gawang dibahagian belakang yang diberi beban.

KESELAMATAN
Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman selama permainan.


PERMUKAAN  LAPANGAN
Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan penggunaan kayu atau lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Yang harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok.

KEPUTUSAN  DAN  PENEGASAN

KEPUTUSAN  1
Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik pinalti tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah pinalti, tetapi berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah antara posisi kedua tiang gawang.
KEPUTUSAN  2
Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput buatan diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk pertandingan-pertandingan yang bersifat Nasional dan Internasional.
KEPUTUSAN  3
Tanda/titik dapat digambarkan di luar lapangan, 5 m dari busur pojok pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan bahwa jarak ini dapat diamati apabila tendangan sudut dilakukan. Lebar tanda/titik ini adalah 8 cm.
KEPUTUSAN  4
Tempat duduk pemain cadangan, berada dibelakang garis pembatas lapangan tepat disamping daerah bebas yang berada di depan meja pencatat waktu.

PERATURAN  2
BOLA

KUALITAS  DAN  UKURAN
Bola harus :
  • Berbentuk bulat.
  • Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
  • Minimum  diameter 62 cm dan maximum 64 cm.
  • Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram dan maximum 440 gram.
  • Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400 – 600 g/cm³).

PENGGANTIAN  BOLA  RUSAK
Jika bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan:

Powered by Olark